KARYA TULIS ILMIAH
“ PROSES FERMENTASI PADA PEMBUATAN
TAPE KETAN “
Disusun oleh :
SIFA SITI ALIMAH
XII IPA 2
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allsh swt. yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini
dan atas segala nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dan telah
memberi dorongan khususnya kepada guru pelajaran biologi.
Kehidupan manusia
semakin berkembang seiring adanya bioteknologi melalui makalah ini saya
bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas biologi tentang “ LAPORAN PROSES
FERMENTASI PADA PEMBUTAN TAPE KETAN PUTIH “. Makalah ini berisikan tentang
pengertian fermentasi, alat dan bahan pembuatan tape ketan putih, proses
pembuatan, serta hasil akhir sehingga menjadi tape.
Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada dan
pengetahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari
bahwa makalah yang saya buat masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Cimanggung, 19 Februari 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Maksud dan Tujuan
1
1.3. Metode Penulisan
1
1.4. Kegunaan Penulisan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.1.
Pengertian Fermentasi
2
2.2. Hipotesis
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan
3
3.2. Metode Pembuatan
Tape Ketan
3
3.3. Proses Pembuatan
Tape Ketan
3
3.4. Hasil Percobaan
4
3.5. Tabel Hasil
Percobaan
4
3.6. Gambar Hasil
Percobaan
4
BAB IV PENUTUP
6
4.1. Kesimpulan
6
4.2. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tape salah satu
makanan ciri khas Indonesia. Tape merupakan makanan tradisional yang sangat
digemari di masyarakat. Hal ini tidak lain karena rasanya yang nikmat, harga
yang murah dan tentunya mengandung gizi yang baik dan tentunya karena proses
pembuatannya yang dapat dikatakan sangatlah mudah sehingga dapat dibuat dirumah
sendiri dikarenakan bahan yang mudah didapatkan, serta proses pembuatannya
hanya menggunakan peralatan dapur sederhana. Bahan pokok pembuatan tape
biasanya menggunakan beras ketan, namun tidak hanya menggunakan beras ketan,
tape juag bisa dibuat dari singkong, pisang, dan bahan lainnya. Namun pada
praktikum kali ini akan dilakukan pembuatan tape menggunakan beras ketan putih.
Masih banyak orang yang belum memaksimalkan pembuatan tape ketan, seperti yang
telah kita ketahui bahwa tape ketan menghasilkan tuak. Dan dari tuak ini bisa
diperoleh alkohol yang banyak jika dilakukan secara benar.
Jika ditinjau dari proses pemuatan,
dapat diketahui bahwa tape merupakan bioteknologi berbasis konvensional. Hal
ini karena melibatkan mikrobia eukariotik yaitu jamur yang biasanya diperoleh
dari ragi artinya didalam ragi tersebut mengandung jamur yaitu sacchoromiyces
cerevicae. Sacchoromiyces cerevicae berperan
dalam mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbondioksida melalui proses
fermentasi. Melihat dari konsumsi masyarakat yang gemar mengonsumsi tape, maka
penting diadakan praktikum ini. Selain itu, sebagai tambahan pengetahuan
pembuatan produk bioteknologi konvensional.
1.2.
Maksud dan Tujuan
Untuk memenuhi salah
satu tugas biologi yang diberikan dan untuk mengetahui salah satu penerapan
bioteknologi yaitu pembuatan tape ketan putih, serta untuk mengetahui
bakteri-bakteri yang berperan dalam proses fermentasi ketan putih.
1.3.
Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan
menggunakan metode pustaka, metode percobaan, dan metode pengamatan.
1.4.
Kegunaan Penulisan
Hasil karya tulis
ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses belajar
mengajar serta baerguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini dapat
mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi pada tape ketan
putih dengan baik dan benar. Dapat menhasilkan alkohol yang baik (jika diproses
lebih lanjut), melestarikan budaya, kalangan umum, dapat dijadikan sebagai ilmu
untuk menambah wawasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah
proses terjadinya penguraian senyawa-senyawa organik untuk menghasilkan energi
serta terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru oleh mikroba (madigan,
2011). Fermentasi berasal dari bahasa latin ‘ferfere’ yang artinya
mendidihkan.
Fermentasi merupakan pengolahan
substrat menggunakan peranan mikroba (jasad renik) sehingga menghasilkan produk
yang dikehendaki (muhiddin , 2001). Produk fermentasi berupa biomassa sel,
enzim, metabolit primer maupun sekunder atau produk transformasi (biokonsversi).
Proses fermentasi mendayagunakan
aktivitas suatu mikroba tertentu atau campuran beberapa spesies mikroba.
Mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi antara lain khamir,
kapang dan bakteri. Teknologi fermentasi merupakan salah satu upaya manusia
dalam memanfaatkan bahan-bahan yang berharga relatif murah bahkan kurnag
berharga menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi
kesejahteraan hidup manusia.
2.2.
Hipotesis
Dalam teori yang saya dapatkan maka
hipotesis saya “ Dalam waktu tiga hari akan berubah menjadi tape yang mempunyai
rasa manis dan jika dibiarkan selama satu minggu akan diperoleh cairan tuak “.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan
a) Alat
1)
Baskom
2)
Misting/toples (sesuai kebutuhan)
3)
Sendok nasi
4)
Kompor
5)
Panci
b) Bahan
1)
Beras Ketan
2)
Ragi
3.2.
Metode Pembuatan
Percobaan biologi ini menggunakan metode :
1) Melakukan pembuktian langsung dengan cara
membuat tape ketan.
2) Meneliti hasil pembuktian/percobaan.
3) Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti
media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape.
3.3.
Proses Pembuatan Tape Ketan
Proses percobaan adalah dengan
terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape ketan :
Langkah-langkah
pekerjaan:
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Menghaluskan ragi menggunakan sendok/lesung
batu.
3) Mencuci beras ketan hingga bersih.
4) Memasak beras ketan menggunakan panci diatas
kompor dengan api sedang (seperti memasak nasi).
5) Setelah beras ketan tadi sudah matang, diangkat,
lalu simpan dibaskom dan beri warna dengan air pandan.
6) Kemudian masak kembali ketan menggunakan
panci diatas kompor dengan api sedang (seperti memasak nasi).
7) Setelah beras ketan tadi sudah matang,
diangkat, lalu dinginkan diatas plastik (tempat penyimpanan yang lainnya)
usahakan disebar merata.
8) Taburkan ragi yang telah dihaluskan tadi
diatas nasi ketan, usakan ketika akan ditabur nasi ketannya benar-benar sudah
dingin dan dalam keadaan bersih.
9) Setelah ditaburi ragi masukan kedalam tempat
penyimpanan seperti misting, toples, dll (sesuai kebutuhan).
10) Untuk memperoleh tape ketan, tunggu selama 3
sampai 4 hari.
11) setelah 3 sampai 4 hari tape siap untuk
dimakan.
3.4.
Hasil Percobaan
Setelah melakukan
percobaan, ternyata saya dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi
selama 3 sampai 4 hari. Selain itu juga, dalam proses tape ketan, ada hal-hal
yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara
sempurna. Selama proses fermentasi tersebut tiada memerlukan oksigen. Oleh
karena itulah, proses fermentasi pada ketan harus tertutup rapat. Lamanya
proses fermentasi juga mempengaruhi hasil tersebut, contohnya untuk tape ketan
tidak boleh lebih dari 5 hari, kalau lebih dari 5 hari akan berubah menjadi cairan
tuak.
3.5.
Tabel Hasil Percobaan
Kadar Penyimpanan Beras Ketan Tertutup
(3 sampai 4 hari)
|
|
Kematangan
|
Matang
|
Rasa
|
Manis
|
Kadar
air
|
Sedang
|
Kadar
alkohol
|
Sedikit
|
3.6.
Gambar Hasil Percobaan
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Pembuatan tape
memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar ketan dapat menjadi lunak
karena fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang
digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik,
alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih terutama dari lemak atau
minyak . alat-alat yang berminyak jika dipake untuk mengolah bahan tape bisa
menyebabkan tape tidak berhasil dibuat.
Keunggulan tape dapat meningkatkan
kandungan vitamin B1(tiamina)hingga tiga kali lipat. Keunggulan lainnya adalah
kemampuan untuk mengikat dan mengeluarkan aflotoksin dari tubuh. Aflotoksin
merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama
toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti
kecap.
4.2.
Saran
1) Dalam pembuatan tape sebaiknya selalu
bekerja dalam keadaan steril agar tape tidak berkontaminasi oleh mikroba lain
mampu mengubah cita rasa tape dan menjadikannya tidak enak.
2) Dalam membungkus tape harus benar-benar
rapat, tidak ada udara yang bisa masuk. Karena fermentasi pada tape berlangsung
anaerob.
3) Pengukusan tape harus benar-benar matang
agar tapeyang dihasilkan kualitasnya bagus dan tidak keras.
4) Pemberian ragi harus dengan takaran yang
sesuai dan usahakan disebar merata.
5) Sebelum menaburkan ragi, ketannya yang sudah
masak harur benar-benar dingin, agar mikroorganisme yang berperan dalam
fermentasi tape tidak mati oleh suhu yang panas.
DAFTAR
PUSTAKA
https://googleweblight.com/i?u=https://medium.com/@indotesis/pengertian-jenis-jenis-dan-reaksi-kimia-fermentasi-b41f12fc0cab&hl=id-ID&grqid=IWqxhuii
https://riandonok.blogspot.com>2013/02
https://kotakmipa.blogspot.com>2017/01>
No comments:
Post a Comment
Semoga bermanfaat